Penjualan Barang Mewah Anjlok di Tengah Krisis Kreativitas dan Kenaikan Harga

GenPI.co – Lonjakan penjualan global barang tas, sepatu, dan pakaian mewah pascapandemi akan terhenti tahun ini di tengah krisis kreativitas dan kenaikan harga karena merek mengalihkan fokus ke konsumen dengan belanja terbesar, sebuah studi baru yang dilakukan oleh konsultan Bain kata Selasa.

Dilansir AP News, Bain memperkirakan penjualan barang mewah di seluruh dunia akan datar pada tahun 2024 menyusul sedikit penurunan pada kuartal pertama, menurut penelitian yang dilakukan oleh asosiasi Altagamma.

Konsultan tersebut mengutip ketidakpastian politik selama tahun pemilihan presiden di Amerika Serikat serta ketidakpastian ekonomi di China yang telah menyebabkan fenomena “memalukan kemewahan.”

Di luar faktor sosio-ekonomi dan meningkatnya ketegangan geopolitik, perlambatan ini juga disebabkan oleh tindakan mereka sendiri,” kata mitra Bain, Claudia D’Arpizio.

Dia menyebutkan adanya “krisis kreativitas” di sektor ini, karena sejumlah rumah mode besar melakukan transisi menjadi direktur kreatif, dan fokus baru pada pelanggan superkaya, dengan mengorbankan aspirasi kelas menengah dan generasi muda Gen-Z yang mendorong pertumbuhan sebelum pandemi.

“Ada ketidakjelasan pada banyak merek ini. Mereka berusaha untuk mendapatkan kembali fokus. Ada lima, enam merek yang sedang dalam perbaikan, merek-merek besar. Ini tidak membantu kegembiraan secara keseluruhan,” kata D’Arpizio kepada The Associated Press.

“Ini adalah industri yang didorong oleh pasokan. Ketika Anda memiliki merek yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan, biasanya pelanggan akan bereaksi dengan cepat.”

Dia mengatakan beberapa “perbaikan” diperlukan pada strategi dan harga, seraya menambahkan bahwa “Anda tidak dapat tumbuh tanpa kelas menengah dan generasi muda.”

Di antara rumah mode besar, Gucci dan Moschino telah melakukan debut runway dengan arahan kreatif baru mereka, sementara koleksi Valentino pertama dari direktur kreatif baru akan diluncurkan pada bulan September. 

Chanel mempunyai posisi yang harus diisi setelah petahana mengundurkan diri awal bulan ini.

Meskipun inflasi merupakan salah satu elemen kenaikan harga, D’Arpizio mengatakan bahwa merek juga memfokuskan kembali pada sekitar 6 juta hingga 8 juta konsumen yang berada di puncak piramida karena mereka mencari margin keuntungan yang lebih baik.

Pada saat yang sama, peremajaan pada penawaran juga berkurang. (*)

Tonton Video viral berikut:
https://ouo.io/RsTrmqg

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started