Status Gunung Kelimutu dari Naik dari Normal Jadi Waspada

GenPI.co – Status Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), naik dari normal kini menjadi waspada atau Level II.

Hal ini diumumkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat (24/5).

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan kenaikan tingkat aktivitas itu terhitung Jumat pukul 13.00 WITA.

“Masyarakat atau pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu agar tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah,” kata dia, dikutip Sabtu (25/5).

Hendra menjelaskan Gunung Kelimutu memiliki 3 danau kawah, yakni Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).

Gunung Kelimutu terlihat jelas hingga tertutup kabut pada 1-23 Mei 2024.

Pihaknya mengamati asap kawah utama berwarna putih dan intensitas tipis dengan ketinggian berkisar antara 5 sampai 25 meter dari puncak.

Menurut dia, ada konsistensi perubahan warna yang nyata pada permukaan Kawah I dan II.

Sebelumnya pada 17 Mei 2024 air Kawah I mengalami perubahan warna dari hijau menjadi hijau tua.

Selain itu, teramati 2 titik bualan air di atas permukaan air danau kawah di sebelah timur laut, bau gas belerang tercium lemah.

Adapun suhu air danau kawah terukur 23 derajat celsius.

Selanjutnya, pada 22 Mei 2024 air danau Kawah I beubah warna menjadi cokelat kehitaman dengan suhu air danau 21 derajat celsius.

Kawah II warna air danau kawah masih berwarna biru muda pada 17 Mei 2024.

Menurut dia, endapan belerang warna kuning keemasan bertebaran di atas permukaan air danau kawah hingga ke sebelah timur, tenggara, barat laut, utara, dan timur laut.

Sedangkan suhu air danau kawah sebesar 22 derajat celsius.

Air danau Kawah II berwarna biru muda sama dan teramati endapan belerang berwarna kuning bertebaran di atas permukaan air danau kawah menutupi bagian tengah, hingga sebelah utara, timur, selatan, dan barat.

Suhu air danau Kawah II ini sekitar 24 derajat celcius.

Hendra membeberkan arus putaran endapan belerang muncul di sebelah selatan permukaan air danau kawah.

Akan tetapi, bau gas belerang tercium lemah serta asap kawah nihil.

“Perubahan warna air danau kawah dan sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan,” papar Hendra.

Selai itu, Gunung Kelimutu juga mengalami kegempaan selama periode 1 sampai 23 Mei 2024.5.

Tercatat ada 1 kali gempa vulkanik dangkal, 77 kali gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa tektonik lokal, dan 85 kali gempa tektonik jauh.

“Data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif,” jelas Hendra.(ant)

Video viral hari ini:
https://ouo.io/vxy0hHC

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started